Seorang juru masak ataupun chef sangat mengutamakan kebersihan dan keselamatan dalam bekerja. Profesi ini dituntut untuk mengolah hidangan secara higienis dalam kondisi sanitasi peralatan maupun ruang yang baik. Disamping itu, faktor keselamatan bekerja juga penting dipahami dan dilakoni oleh seorang chef karena bidang ini lekat dengan perangkat-perangkat yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi.
Untuk mendukung tugas seorang chef, kelengkapan atribut yang dikenakan sudah menjadi standar yang harus diterapkan baik lingkup dapur restoran maupun hotel. Hendro Soejadi, Corporate Executive Chef Horison Hotels Group menjelaskan jika seorang chef setidaknya menggunakan seragam standar seperti, hat cook, necktie, double breasted jacket, apron, side towel, trousers dan safety shoes.
1. Hat cook menjadi salah satu ciri khas seorang chef. Pada awalnya hat cook berwarna putih dengan bentuk seperti tabung maupun jamur dan memiliki pori-pori di bagian atas untuk sirkulasi udara. Bentuk hat cook yang tinggi menunjukkan posisi seorang chef dan pada umumnya yang mengenakan adalah executive chef.
Seiring perkembangan zaman, desain, bentuk dan warna hat cook pun bervariasi, namun tetap memiliki fungsi utama, yakni mencegah rambut rontok dan jatuh ke dalam makanan serta menyerap keringat di dahi. Bahan yang digunakan pada hat cook bisa berupa kertas maupun kain katun. Hat cook yang dibuat dari kertas biasanya hanya sekali pakai
2. necktie (dasi/syal) yang melingkar di leher dan dipakai untuk menyerap keringat di sekitar leher agar tidak menetes ke makanan. Tetapi saat ini penggunaan necktie disesuaikan dengan desain double breasted jacket (baju koki).
“Sekarang necktie tidak banyak dipakai karena umumnya desain kerah pakaian chef sudah menutupi leher dan langsung menyerap keringat
3. Double breasted jacket menjadi pakaian wajib seorang juru masak, pakaian ini didesain berlapis pada bagian dada, berlengan panjang dan dibuat dari kain katun yang agak tebal untuk melindungi dada dari panas api, makanan atau cairan yang menyiram tubuh.
Sama seperti desain hat cook, pada double breasted jacket juga mengalami perkembangan mulai dari desain, motif hingga warna. “Double breasted jacket dianjurkan berwarna putih supaya bisa dilihat seberapa jauh seorang chef menjaga kebersihan seragam dan atributnya selama bekerja
4. trousers atau celana panjang yang digunakan chef. Trousers harus dibuat dari kain yang mudah menyerap keringat dan memilih warna gelap agar tidak terlihat kotor
5. Apron atau sering disebut celemek, wajib dikenakan oleh chef dengan tujuan untuk melindungi jacket dan trousers dari kotoran. Sama seperti double breasted jacket yang beraneka warna, apron pun tidak hanya berwarna putih namun umumnya mengikuti dengan warna pakaian yang dikenakan. “Panjang apron diusahakan sampai lutut dan lebar, supaya celana terlindung dari kotoran
7.side towel harus selalu ada dan disisipkan di pinggang. Side towel umumnya dibuat dari kain yang tebal dan mudah menyerap air
8.safety shoes digunakan untuk melindungi kaki dari kemungkinan
kecelakaan kerja di dapur. Sepatu ini memiliki dasar dari bahan karet
tebal agar tidak mudah slip dan di bagian atas dilindungi besi baja yang
dilapisi dengan kulit, agar kaki aman dari kejatuhan benda berat.
Seluruh atribut harus dijaga kebersihannya setiap hari. Umumnya di hotel, atribut seperti necktie, double breasted jacket, trousers, maupun apron di-laundry setiap hari dan karyawan selalu menggunakan pakaian yang bersih setiap hari. Dengan menggunakan pakaian yang diseragamkan tentu akan memberikan efek positif baik bagi pemakai maupun orang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar